I. PENDAHULUAN
Perusahaan bisnis biasanya telah mengatur berbagai tugas-tugas, maupun fungsi-fungsi yang akan dilaksanakan. Semua jenis organisasi pasti memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan teknologi. Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya. Sebuah produk dapat dikenal oleh masyarakat luas pasti membutuhkan proses pemasaran yang sangat baik. Masyarakat luas mengasumsikan pemasaran dalam arti sempit mencakup penjualan dan periklanan baik melalui televisi, radio, brosur, internet, dan lain-lain. Tetapi menurut manager pemasaran, pemasaran adalah suatu kegiatan perorangan dan suatu organisasi dimana fungsinya untuk memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa, dan gagasan. (William M. Pride dan O.C. Ferrell, Marketing Concepts and Strategies, 7th ed.(Boston: Houghton Mifflin,1991).4)
Sebuah pemasaran pasti membutuhkan suatu strategi yang sering dikenal dengan nama “marketing mix”. Marketing mix memiliki 4 pendekatan (4P):
1. Produk (product)
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.
2. Promosi (promotion)
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas maupun produk baru.
3. Tempat (place)
Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran distribusi.
4. Harga (price)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang dibayar oleh para pelanggan untuk mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.
Model Sistem Informasi Pemasaran yang sering dikenal dengan Marketing Information Sistem (MKIS) merupakan suatu model dasar untuk mengorganisasikan semua sistem informasi fungsional. Model Sistem Informasi Pemasaran didasarkan pada beberapa ahli teori pemasaran. Model Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari tiga subsistem input yaitu: SIA, penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Sedangkan subsistem output mengarahkan kebutuhan informasi dari empat pendekatan marketing mix seperti yang telah diuraikan di atas. Dalam bab ini, penulis ingin menguraikan lebih jauh lagi mengenai Model Sistem Informasi Pemasaran.
II. ISI
2.1 KONSEP DASAR PEMASARAN
Pada tahun 1966 Profesor Philip Kotler dari Northwestern University mendefinisikan tiga jenis informasi pemasaran sebagai berikut:
Intelijen Pemasaran (marketing intelligence)
Informasi yang mengalir ke perusahaan dri lingkungan
Informasi Pemasaran Intern (internal marketing information)
Informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan
Komunikasi Pemasaran (marketing communication)
Informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.
Menurut Kotler “keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan atau meningkatkan biaya iklan yang dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisis ilmiah dari data yang tersedia”
Model Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari subsistem output dan subsistem input.
Subsistem Output:
Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem sebagai bagian dari marketing mix. Ada empat bagian yaitu:
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk-produk suatu perusahaan,
Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi suatu perusahaan,
Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan advertising dan penjualan langsung,
Subsistem harga membantu manager untuk membuat suatu keputusan mengenai harga produk perusahaan.
Subsistem Input
Subsistem input terdiri dari tiga bagian yaitu:
Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan data berbagai transaksi pemasaran perusahaan.
Subsistem Intelijen Pemasaran mengumpulkan informasi dari lungkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi perusahaan.
Subsistem Penelitian Pemasaran yang melakukan kegiatan penelitian khusus utuk mempelajari kebutuhan konsumen, dan meningkatkan tingkat efisiensi pemasaran.
2.2 MODEL SISTEM INFORMASI PEMASARAN
Ω Subsistem Pemrosesan Data,
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain. Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa teknik penelitian:
♫ Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
♫ Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
♫ Pengamatan, dan
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
♫ Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. .
Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian:
♫ Mailing Lists,
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan kartu indeks.
♫ Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.
Ω Subsistem Intelejensi Pemasaran,
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing. Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.
Ω Subsistem Produk,
Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.
Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.
Ω Subsistem Promosi
Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
♫ Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
♫ Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk
Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.
Ω Subsistem Harga,
Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.
Ω Subsistem Unsur Terpadu
Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.
III. DAFTAR PUSTAKA
McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen, Jilid 2, Edisi Ketujuh, Prenhallindo, Jakarta, 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar